Dulu, ada kalanya aku sering mengingatkan
diriku untuk melihat sesuatu melalui dua sudut pandang atau lebih. Pernah juga
seorang temanku mengatakan bahwa aku harus berpikir dulu sebelum berbicara
ataupun bertindak. Setelah beberapa kali menemui momen yang mengharuskan aku
untuk menerapkan kedua hal tersebut, pada akhirnya memang berhasil. Aku mulai
terbiasa untuk setidaknya mencoba untuk melihat sesuatu melalui berbagai sudut
pandang dan terutama sebelum bertindak atau berbicara. Hal yang bagus? Ya. Tapi
aku juga mulai lupa caranya untuk berpikir sederhana dan mulai terbiasa untuk
meragukan setiap opiniku sendiri.
Kadang, ketika aku berhasil untuk melihat
sesuatu dari dua sudut pandang, kedua sudut pandang tersebut malah bertabrakan
satu sama lain. Lantas muncullah pertanyaan baru, “Lantas mana yang benar?
Sudut pandang mana yang harus kuambil?” Lagi pula, kadang memang ada sudut
pandang yang memang berlawanan tapi keduanya diamini banyak orang. Contohnya,
dalam hal mengejar kesuksesan, ada setidaknya dua sudut pandang yang saling
berlawanan. Pertama, “Jangan takut untuk mencoba hal baru, kamu tidak akan
pernah tahu di mana kesuksesan berada.” dan “Jangan menyerah pada apa yang
sedang kau usahakan. Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.”
Kita bahas yang pertama. “Jangan takut
untuk mencoba hal baru, kamu tidak akan pernah tahu di mana kesuksesan berada.”
Menurut sudut pandang yang ini, kunci dari kesuksesan adalah eksplorasi terus
menerus agar tidak melulu terjebak di titik yang sama. Contoh nyata dari
penerapan sudut pandang ini adalah pencetus merek restoran “KFC” yang kini
sangat terkenal di seluruh dunia, pria yang dikenal dengan nama Colonel
Sanders. Beliau mencetuskan merek terkenal tersebut pada usia 62 tahun. Apa
yang terjadi sebelum itu? Sanders muda berkali-kali berpindah tempat tinggal
dan pekerjaan. Mencoba hal yang baru lagi dan lagi sampai akhirnya ia menemukan
kesuksesan di usianya yang sudah tidak lagi muda.
Sekarang kita bahas yang kedua. “Jangan
menyerah pada apa yang sedang kau usahakan. Kegagalan adalah keberhasilan yang
tertunda.” Berbanding terbalik dengan sudut pandang pertama yang mendorong kita
untuk terus eksplorasi, sudut pandang yang satu ini mengajarkan kita untuk
terus fokus pada satu hal. Adalah Thomas Alva Edison, sang Penemu Terbaik
Amerika yang menjadi contoh nyata dari penerapan sudut pandang kali ini. Beliau
dikenal dengan temuan bola lampunya. Konon katanya, proses penemuan tersebut
berlangsung selama bertahun-tahun dan melalui banyak sekali kegagalan hingga
akhirnya mencapai kesuksesan.
Nah, kalau sudah begini lantas bagaimana?
Keduanya berlawanan tapi sama-sama terbukti manjur. Hal yang seperti inilah
yang kadang mengganggu kepalaku sehingga aku sering kali terjebak dalam
pikiranku sendiri dan akhirnya malah tidak mencapai kesimpulan apa pun.
Sekarang aku malah terpikir teori baru lagi. Jika keduanya benar, apakah hal
tersebut masuk ke dalam sudut pandang “Hidup adalah pilihan”? Mungkin kita
memang bisa memilih mau sukses dengan cara yang mana.
#30DWC #30DWCJilid21 #Day11
Comments
Post a Comment